Senin, 20 Mei 2013

SANGGAR TARI SANTI BUDAYA SUKOHARJO



Sanggar Seni Santi Budaya Desa Kepuh Nguter Sukoharjo, didirikan pada tanggal 8 Agustus 1992 oleh Sdri. Danung Susanti bersama teman-teman dari Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) Surakarta Jurusan Tari.   
Pada saat itu, pelatihan dan kegiatan kesenian hanya terfokus pada kegiatan seni tari saja, dan wadah pelatihannya bernama Paguyuban Seni Tari Santi Budaya.
Sambil sekolah, Sdri. Danung Susanti mencoba merintis dan mengembangkan Paguyuban seni tarinya. Setelah lulus dari SMKI Surakarta, Sdri. Danung Susanti melanjutkan studinya ke Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Surakarta, mengambil Jurusan Tari.  Sambil kuliah, Sdri. Danung Susanti menjalankan Paguyuban seni tarinya. Pada tahun 1998, Paguyuban Seni Tari Santi Budaya, memperoleh Piagam Pengesahan dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo, dengan Nomor 012-208 1 03. 31/LK/1998. 
Dalam perjalanan waktu, Paguyuban mengalami perkembangan dan jumlah anggota yang luar biasa, dan kisaran tahun 1999-2003-an, anggota Paguyuban mencapai 300-an anak.  Saat itu, Paguyuban membuka beberapa cabang tempat pelatihan, antara lain di Jetis Desa Nguter, di Dukuh Desa Gupit Nguter, di Desa Daleman Nguter, dan di Langenharjo Grogol Sukoharjo, dengan tenaga pelatih 5 orang. 
Namun berhubung kesibukan dan keterbatasan waktu diantara para pelatih/pembina, maka Paguyuban kembali difokuskan pada paguyuban yang ada di Desa Kepuh. Untuk selanjutnya, Sanggar Seni Santi Budaya mengalami perkembangan, dan tidak hanya terfokus pada kegiatan pelatihan seni tari saja, namun juga menyelenggarakan kegiatan pelatihan seni yang lain, yaitu meliputi : seni karawitan dan musik, seni peran, kethoprak, teater serta pelatihan olah vokal, tembang Jawa dan menyanyi. 
Macam Kegiatan Sanggar meliputi :
1.      Pelatihan Seni, meliputi :
a.       Seni Tari Klasik dan Kreasi.
b.       Kethoprak dan Teater.
c.      Seni Vokal, Menyanyi dan Tembang Jawa.
2.      Kegiatan Pementasan Seni
3.      Kegiatan Sosialisasi Seni
4.      Kegiatan Sosial Kemanusiaan lain.

 SANTI BUDAYA DALAM GAMBAR












_________________________________________________________________________

UNTUK MENGENALKAN DAN MELESTARIKAN BUDAYA ASLI JAWA
(KETHOPRAK)
MENCOBA MEMPRAKTEKKAN DALAM SENI PERAN







Cupilkan Adegan Kethoprak
RATU KALINYAMAT



Cuplikan
Cerita "Babaring Katresnan"





Klip Cuplikan Parodi Jawa
"Jaka Dadi Duda"



__________________________________________________________________________________

MENGISI ACARA PAHARGYAN








MOMEN CAR FREE DAY


_____________________________________________________________________

Tari "MALAGA"
Anak-anak Sanggar Seni Santi Budaya Sukoharjo, berhasil membawa SMP Negeri 4 Sukoharjo
meraih Juara III dalam Festival Dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Tahun 2013
Tingkat Provinsi Jawa Tengah di Asrama Haji Donohudan Boyolali.

Tia -  Nita - Dilla - Anissa - Erlina

 
 
 
 

 
 


Sinopsis
Tari
MALAGA

 Kelincahan, kegesitan, keuletan serta kegigihan para prajurit wanita dalam bersiap menghadapi perang di medan laga.
Jiwa dan raga, telah siap mereka mempertaruhkan segalanya,
demi mengusir penjajah dari Bumi Pertiwi.
Mengingatkan kembali kepada kita, bahwa pada jaman penjajahan dahulu,
kita mempunyai banyak tokoh wanita (yang hampir kita lupakan), dimana seumur hidupnya hanya dibaktikan kepada Bumi Pertiwi untuk mengusir penjajah.
 Nyi Rubiah, seorang wanita desa asal Wonogiri (isteri RM. Said, Mangkunegara I), Cut Nya’ Dien (isteri Teuku Umar, dari Aceh), Ki Ageng Serang (Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi, lahir di Serang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah pada tahun 1762), Christina Martha Tiahahu (isteri Patimura dari Ambon, Maluku), dan masih banyak lagi, yang saat ini mungkin sudah hampir kita lupakan...
Di dalam perjuangannya, beliau-beliau juga mempunyai prajurit setia,
yang merupakan momok bagi para penjajah saat itu....
Tari Malaga,
menggambarkan semangat sekelompok prajurit wanita,
yang mempunyai tekad berperang yang sangat luar biasa,
siap mati, dan
yang terpatri di dalam hatinya hanya satu...
mengusir penjajah dari Bumi Pertiwi.
Di dada mereka terpatri semangat,
TIJI TIBEH,
MUKTI SIJI MUKTI KABEH...
TIJI TIBEH,
MATI SIJI MATI KABEH...
RAWE-RAWE RANTAS, MALANG-MALANG PUTUNG....!!!
Tari “MALAGA”,
kami persembahkan untuk Srikandi-Srikandi Pertiwi.....

________________________________________________________

TARI MALAGA DAN TARI SUKO MAKMUR
MENJUARAI PARADE SENI PELAJAR
SMP, SMA/SMK SE EKS-KARESIDENAN SURAKARTA
DALAM RANGKA DIES NATALIS KE-XLV
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA
SUKOHARJO TAHUN 2013













BERFOTO BERSAMA PANITIA PARADE SENI
UKM (UNIT KEGIATAN MAHASISWA) PADUAN SUARA "AUREA VOCE"
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO







Tidak ada komentar:

Posting Komentar